Makalah Hubungan Internasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hubungan Internasional
Hubungan
internasional atau hubungan antarbangsa merupakan interaksi manusia antarbangsa
baik secara individu maupun kelompok, dilakukan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dan dapat berupa persahabatan, persengketaan, permusuhan
ataupun peperangan.
Beberapa
pendapat mengenai pengertian Hubungan Internasional, diantaranya:
1.
J.C. Johari
Hubungan internasional merupakan
sebuah studi tentang interaksi yang berlansung diantara negara-negara berdaulat
disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non negara (non states actors)
yang prilakunya memiliki dampak terhadap tugas-tugas.Negara
2.
Couloumbis.dan.Wolfe
Hubungan
internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang bisa
diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan prilaku
serta mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar
unit-unit social
3.
Mochtar Mas’oed
Hubungan
internasional merupakan hubungan yang sangat kompleksitas karena didalamnya
terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga
memerlukan mekanisme yang lebih rumit dari pada hubungan antar kelompok.
4.
Tulus Warsito
Hubungan
internasional adalah studi tentang interaksi dari politik luar negeri dari
beberapa negara.
5.
Drs.R.Soeprapto
Hubungan
internasional adalah sebagai spesialisasi yang mengintegritaskan cabang-cabang
pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasional kehidupan sosial umat
manusia.
6.
Anonymous
Hubungan
internasional adalah studi hubungan tentang unit-unit sebagai bentuk
inter-relasi bagian-bagian biasanya mengacu pada sistem intern negara-negara.
Dalam hal ini diakui adanya adanya peranan-peranan aktor-aktor non states
seperti PBB, MNC, kelompok teroris namun tidaklah sepenting state atau negara.
7.
Para Tradisionalis
Hubungan
internasional serupa dengan diplomasi dan strategi serta kerjasama dan konflik
atau secara lebih sederhana hubungan internasional merupakan studi tentang
perang dan damai.
8.
Drs.R Soeprapto
Hubungan
internasional studi yang orientasinya bersifat efektif (orientasi pasca
perilaku ) yang sering mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan ilmiah dengan
tujuan yang jelasnilainya seperti mensubtitusikan perang dengan metode-metode
perdamaian untuk menyelesaikan pertikaian, pengendalian penduduk, perlindungan
terhadap lingkungan, pemberantasan penyakit, kemelaratan manusia.
9.
Trygive Mathisen
Hubungan
internasional merupakan semua aspek internasional dari kehidupan sosial umat
manusia, dalam arti semua tingkah laku manusia yang terjadi atau berasal dari
suatu negara dapat mempengaruhi tingkah laku manusia di negara lain.
10.
Kenneth W.Thompson
Hubungan
internasional adalah studi tentang rivalitas amtar bangsa beserta
kondisi-kondisi dan institusi-institusi yang memperbaiki atau memperburuk
rivalitas tersebut.
B.
Macam-Macam Kerjasama Internasional
Berdasarkan
jumlah negara yang mengikuti kerja sama, dapat dibedakan menjadi tiga macam
bentuk kerja sama, yaitu:
1.
Kerja sama bilateral
Kerja sama bilateral adalah kerja
sama yang dilakukan antara dua negara. Kerja sama ini biasanya dalam bentuk
hubungan diplomatik, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan.
2.
Kerja sama regional
Kerja sama regional
adalah kerja sama yang dilakukan oleh beberapa negara dalam suatu kawasan atau
wilayah. Kerja sama ini biasanya dilakukan karena adanya kepentingan bersama
baik dalam bidang politik, ekonomi, dan pertahanan. Contoh kerja sama regional
antara lain ASEAN dan Liga Arab.
3.
Kerja sama multilateral
Kerja sama
multilateral adalah kerja sama yang dilakukan beberapa negara. Contoh kerja
sama ini antara lain Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Berdasarkan pada bidangnya, kerja
sama antara negara dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1.
Kerja sama bidang ekonomi
Kerja sama
bidang ekonomi adalah bentuk kerja sama yang menitikberatkan pada kepentingan
ekonomi negara-negara yang melakukan kerja sama. Kerja sama ekonomi ini di
antaranya:
a.
APEC (Asia Pasifi k Economis Corporation), yaitu kerja sama ekonomi yang
dilakukan negara-negara di kawasan Asia dan Pasifi k.
b.
MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh
negara-negara di kawasan Eropa.
2.
Kerja sama bidang sosial.
Kerja sama bidang sosial adalah
bentuk kerja sama antara negara yang dilakukan dalam bidang sosial. Kerja sama
sosial ini di antaranya:
a.
WHO (World Health Organization), yaitu kerja sama antara negara anggota PBB
dalam bidang kesehatan.
b.
UNICEF (United Nations Children and Education Fund), yaitu kerja sama antara
anggotaanggota PBB dalam menangani permasalahan anak-anak.
c.
ILO (Internasional Labour Organization), yaitu organsasi internasional yang
bergerak dalam bidang perburuhan.
3.
Kerja sama bidang pertahanan atau politik
Kerja sama
bidang pertahanan atau politik adalah kerja sama yang dilakukan dalam bidang
pertahanan atau politik. Bentuk kerja sama ini di antaranya:
a.
SEATO (South East Asia Treaty Organization), yaitu pakta militer yang bertujuan
untuk membendung komunisme di kawasan Asia Tenggara.
b.
ANZUS (Australia, New Zeland, and United States), adalah pakta militer yang
bertujuan untuk membendung arus komunisme di kawasan Australia, Selandia Baru,
dan Amerika Serikat.
c.
NATO (North Atlantic Treaty Organization), adalah pakta pertahanan militer yang
bertujuan untuk membendung arus komunisme di kawasan Atlantik Utara.
d.
CENTO (Central Treaty Organication), adalah pakta militer yang bertujuan untuk
membendung komunisme di Timur Tengah. Pakta militer ini dikenal juga dengan
sebutan yang terkenal dengan Pakta Baghdad.
e.
Pakta Warsawa, yaitu pakta militer yang dibentuk oleh Uni Soviet untuk
membendumg pengaruh Amerika di Eropa Timur.
C. Peran Kerja
Sama Internasional Bagi Suatu Negara
Hubungan
kerjasama antar negara (internasional) di dunia diperlukan guna memenuhi
kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan
internasional, di samping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup
yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara di dunia. Setiap negara sudah
barang tentu memiliki kelebihan, kekurangan dan kepentingan yang berbeda.
Hal-hal inilah yang mendorong dilakukannya hubungan dan kerjasama
internasional.
Kerjasama
antar bangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan saling
menguntungkan.\
Kerjasama
internasional antara lain bertujuan untuk :
1.
Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara.
2.
Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan
perdamaian dunia.
3.
Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
D. Dampak
Kerjasama Internasional
1.
Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian Negara
a.
Meningkatkan Keuangan Negara
Kerja sama
ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, salah
satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan
berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan.
Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan
negara.
b.
Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama
ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara
anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu
bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara
ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan
perekonomian negara yang bersangkutan.
c.
Meningkatkan Investasi
Kerja sama
ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau menginvestasikan
modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan
perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat
juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
d.
Menambah Devisa Negara
Kerja sama
ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat meningkatkan devisa
negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan
semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapat memperlancar
pembangunan negara.
e.
Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan
dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya
berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu
adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat
aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan
demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor
dan menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi
perdagangan dalam negeri semakin kuat.
2.
Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian Negara.
a.
Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya
pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada
bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak dapat
menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
b.
Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap
ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara
lain berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil
pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
c.
Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih
teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang
masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja
Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
d.
Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang
impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai
produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
E. Partisipasi
Indonesia Dalam Kerjasama Internasional
1.
Keikutsertaan dalam PBB
Indonesia menjadi anggota PBB yang
ke 60 pada tanggal 28 Sep-tember 1950. Namun, Indonesia pernah keluar dari
keanggotaan PBB pada 7 Januari 1965 karena perselisihan politik dengan
Malaysia. Apakah sikap Pemerintah RI untuk keluar dari PBB merupakan pilihan
yang tepat? Inilah persoalan pilihan yang terkait dengan kehormatan suatu
bangsa dan negara. Fungsi dan peranan PBB sering dikendalikan oleh Amerika
Serikat untuk kepentingan politik dan ekonomi negara adi kuasa itu. Akhirnya,
setelah lahirnya Orde Baru, Indonesia menjadi anggota PBB kembali pada 28
September 1966 dan tetap sebagai anggota yang ke 60.
Beberapa peranan yang pernah
dilakukan Indonesia dalam mencapai tujuan PBB, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara tidak langsung, peranan Indonesia adalah:
a.
Indonesia berhasil menyelenggarakan KAA yang menghasilkan Dasasila Bandung.
b.
Indonesia adalah salah satu pemrakarsa berdirinya GNB.
c.
Indonesia adalah pelopor tercetusnya konsep ZOPFAN dan SEANWFZ.
2.
Gerakan Non Blok (GNB)
Gerakan Non Blok (GNB) dibentuk oleh
beberapa negara yang cinta damai dan ingin berperan aktif dalam mencari solusi
terbaik dalam rangka menciptakan perdamaian dan keamanan dunia. Pertentangan
atau rivalitas antara Blok Barat dan Blok Timur semakin memuncak. Meskipun
pertentangan itu belum sampai menyebabkan terjadinya peperangan secara terbuka,
namun perang dingin antara kedua blok telah menimbulkan ketegangan sehingga
mengganggu ketertiban dan perdamaian dunia. Dengan demikian, gagasan untuk
mendirikan GNB merupakan upaya cerdas untuk meredakan ketegangan, sekaligus
mewujudkan kehidupan dunia yang tertib, aman, dan damai berdasarkan
prinsip-prinsip kebebasan untuk menentukan cita-citanya. Untuk meredakan
ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur, beberapa negarawan dari Indonesia,
India, dan Yugoslavia mengadakan pertemuan di pulau Brioni, Yugoslavia dan
berhasil mencetuskan ide pembentukan Gerakan Non Blok (GNB).
3.
APEC
Indonesia berperan dalam pendirian
APEC dan hadir pada konferensi tingkat menteri di Canberra 1989.Setelah
pertemuan APEC di Blake Island Seattle (AS) pada 1993,Indonesia menjadi tuan
rumah KTT APEC 1994 yang bertempat di Bogor. Selanjutnya, perjuangan
kepentingan nasional di sejumlah forum APEC terus dilakukan, baik pada tataran
konsultasi, penyusunan maupun implementasi kesepakatan.
Saat ini, kita mendapatkan momentum
di saat dunia melihat Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki daya
tahan (resilient) terhadap krisis global. Pada KTT APEC ke-24 di Vladivostok
Rusia, 7–9 September 2012, terjadi perpindahan keketuaan APEC dari Rusia ke
Indonesia sehingga peran Indonesia dalam mewarnai kerja sama di tingkat
regional semakin meningkat dengan puncaknya pada KTT APEC 2013 yang akan
diselenggarakan di Bali. Tema besar yang akan diusung Indonesia pada KTT APEC
tahun depan adalah Resilient Asia Pacific: The Global Engine Growth.
Melalui keketuaan Indonesia pada
APEC 2013, kita yakin peran dan posisi Indonesia dalam kancah internasional
akan semakin strategis. Hal ini tentunya tetap didasarkan pada perjuangan
kepentingan nasional dalam forum tersebut. Posisi Indonesia sebagai salah satu
di antara sembilan negara APEC yang masuk G-20 sangatlah strategis dalam
menjaga stabilitas kawasan sekaligus sebagai motor penggerak ekonomi
kawasan.Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2011 merupakan salah satu yang tertinggi
di Asia Pasifik.
4.
OPEC
Sejak Menjadi Anggota OPEC Tahun
1962, Indonesia Ikut Berperan Aktif Dalam Penentuan Arah Dan Kebijakan OPEC
Khususnya Dalam Rangka Menstabilisasi Jumlah Produksi Dan Harga Minyak Di Pasar
Internasional.
Sejak Berdirinya Sekretariat OPEC Di
Wina Tahun 1965, KBRI / PTRI Wina Terlibat Aktif Dalam Kegiatan Pemantauan
Harga Minyak Dan Penanganan Masalah Substansi Serta Diplomasi Di Berbagai
Persidangan Yang Diselenggarakan Oleh OPEC. Pentingnya Peran Yang Dimainkan
Oleh Indonesia Di OPEC Telah Membawa Indonesia Pernah Ditunjuk Sebagai Sekjen
OPEC Dan Presiden Konferensi OPEC.
Pada Tahun 2004, Menteri Energi Dan
Sumber Daya Mineral ( MESDM ) Indonesia Terpilih Menjadi Presiden Dan Sekjen
Sementara OPEC. Namun Akhir – Akhir Ini, Status Keanggotaan Indonesia Di OPEC
Telah Menjadi Wacana Perdebatan Berbagai Pihak Di Dalam Negeri, Karena
Indonesia Saat Ini Dianggap Telah Menjadi Negara Pengimpor Minyak ( Net –
Importer ). Dalam Kaitan Ini, Indonesia Sedang Mengkaji Mengenai Keanggotaanya
Di Dalam OPEC Dan Telah Membentuk Tim Untuk Membahas Masalah Tersebut Dari Sisi
Ekonomi Dan Politik.
F. Kerjasama
Internasional Indonesia
1.
Hubungan Internasional Indonesia dengan Korea
Hubungan internasional Indonesia
dengan Korea berjalan di segala bidang. Salah satunya adalah bidang pendidikan.
Di bidang pendidikan, Indonesia dan Korea melakukan suatu kerjasama dalam
bentuk beasiswa bagi siswa dan mahasiswa Indonesia untuk belajar di Korea.
Beberapa program beasiswa diturunkan
dari beberapa lembaga dan universitas di Korea. Ada pula yang diturunkan oleh
Kedutaan Besar Korea di Indonesia.
Program beasiswa ini tentunya membantu para siswa dan mahasiswa
Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri, khususnya Korea.
Program yang ditawarkan biasanya beasiswa S1, S2, hingga S3.
2.
Hubungan Internasional Indonesia – Norwegia
Hubungan bilateral Indonesia –
Norwegia dalam bidang energi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir,
sebagai hasil nyata dari perjanjian kerjasama bidang energi yang ditandatangani
di Jakarta tanggal 18 September 1995. Salah satu contoh dekatnya hubungan
antara kedua negara ini dapat dilihat dari meningkatnya kegiatan seminar dalam
bidang peningkatan produksi minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery), dan
teknologi laut dalam.
3.
Hubungan Internasional Indonesia-Inggris
Hubungan Indonesia – Inggris
berjalan di sektor perekonomian. Salah satu bentuk koneksi dagang
Indonesia-Inggris adalah ekspor migas ke Inggris karena Inggris tak memiliki
cadangan minyak bumi. Guna menutupi kekurangannya terpaksa pemerintah British
Raya mencari koneksi dagang terhadap negara penghasil minyak bumi termasuk
Indonesia. Bentuk kerjasama Indonesia-Inggris di sektor perdagangan antara lain
ekspor baja, karet alam, mebel dari kayu ke Inggris. Sebaliknya Inggris mengekspor
bahan pangan berupa gandum, makanan olah lainnya, berbagai macam jenis mesin
pabrik dan teknologi IT ke Indonesia.
4.
Hubungan Internasional Indonesia-Jepang
Hubungan ini dalam bentuk forum
investasi bersama tingkat tinggi pemerintah swasta antara Jepang dan Indonesia.
Rencana investasi ini meliputi masalah bea, customs, tenaga kerja,
infrastruktur dan daya saing.
0 Response to "Makalah Hubungan Internasional"
Post a Comment